PortalKudus - Berikut Cerpen tentang Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari Hari untuk anak SD, SMP Bikin semangat. Lengkap, kumpulan ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, puisi Jokowi & pesan legendaris Bung Karno. 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. SumpahPemuda merupakan peristiwa yang menjadi bukti nyata dari peranan para pemuda dalam memperjuangkan dan meraih kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda yang berlangsung pada 27 - 28 Oktober 1928 di Batavia ini adalah gerakan yang dilakukan oleh pemuda dan pemudi dengan ikrar mereka akan kesatuan tanah air, bangsa dan bahasa. Tak terasa hari berlangsung begitu cepatnya. Dan hari Sumpah pemuda sudah dekat, hari menunjukkan tanggal 27 Oktober 2016, ini berarti bentar lagi ada peringatan hari Sumpah Pemuda dan pastinya banyak lomba-lomba yang diselenggarakan oleh pihak sekolah; ada lomba ngedance, nyanyi lagu Solo, Lomba Cerdas Cermat, lomba baca Puisi, Basket, Tarik Tambang, panjat pinang, dan masih banyak lagi. SumpahPemuda yang digelorakan oleh segenap pemuda Indonesia dari berbagai daerah di tanah air, yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928, merupakan tonggak sejarah perjuangan bangsa dan cita-cita Pemuda Indonesia untuk mempersatukan bangsa Indonesia tanpa membedakan adanya perbedaan baik itu etnis, agama, kesukuan, maupun bahasa. CERPENDIA SUAMIKU >>> Suamiku yang telah sekian lama kunafikan haknya Generac Age By Serial Number Saat pertama kali memanggilnya "Abang ", jantung terhenti Kedengaran suara gelak tawa dari dalam rumah Hidup A Chun habis di kursi rotan reyot Tangan gatal Alexis membelai rambut El dengan lembut Tangan gatal Alexis membelai rambut El dengan Jawaban#1 untuk Pertanyaan: contoh cerpen tentang sumpah pemuda. Hari Sumpah Pemuda. Setiap tanggal 28 oktober selalu di peringati sebagai hari sumpah pemuda. Bahkan banyak dari sekolah yang memperingati dengan cara mengadakan lomba untuk turut serta memperingatinya. Lomba itu dinilai oleh 3 juri yang bertugas untuk menilai kelas manalah . Cerpen Tentang Sumpah Muda 28 Oktober 1928 Sumpah pemuda dan jalan menuju Revolusi Kemerdekaan. Hendrikus Colijn mantan Menteri Urusan Daerah Jajahan, kemudian Perdana Menteri Belanda. Veteran perang Aceh dan bekas ajudan Gubernur Jenderal van Heutz. Sekitar tahun 1927 – 1928, pernah mengeluarkan pamflet yang menyebut Kesatuan Indonesia sebagai suatu konsep kosong. Katanya, masing-masing pulau dan daerah Indonesia ini adalah etnis yang terpisah-pisah sehingga masa depan jajahan ini tak mungkin tanpa dibagi dalam wilayah-wilayah.[1] Bukan suatu kebetulan, bahwa pernyataan Colijn tersebut memunculkan Kongres Pemuda yang kedua pada tgl 28 Oktober 1928 di Batavia, dimana diikrarkan Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. Peristiwa ini kita kenang sebagai hari Sumpah Pemuda. Sejak tahun 1915 telah berdiri sejumlah besar organisasi kepemudaan bersifat kedaerahan, seperti Tri Koro Darmo yang kemudian menjadi Jong Java 1915, Jong Sumatranen Bond 1917, Jong Islamieten bond 1924, Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun dan Pemuda Kaum Betawi. Namun semua organisasi tersebut bersifat kedaerahan dan kelompok khusus. Yang mungkin sedikit berbeda adalah Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI yang berdiri setelah selesai Kongres Pemuda I pada tahun 1926. PPPI merupakan wadah pemuda nasionalis radikal non kedaerahan. Tokoh-tokohnya adalah Sigit [2], Soegondo Djojopoespito, Suwirjo, S. Reksodipoetro, Muhammad Yamin, A. K Gani, Tamzil, Soenarko, Soemanang, dan Amir Sjarifudin. Atas prakarsa PPPI kongres ke II diadakan. Dalam penerbitan koran Pemoeda Indonesia no 8 tahun 1928, terdapat artikel dengan judul “KERAPATAN PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA”. Disitu dijelaskan sebagaimana yang telah diwartakan dalam dan 7, di Jacatra telah diadakan kerapatan besar Pemoeda-pemoeda Indonesia pada tanggal 27 dan 28 Oktober. Pimpinan kerapatan ialah terdiri dari wakil-wakil, Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia, Pemoeda Indonesia, Pemoeda Soematera, Jong Java, Jong Celebes, Jong Batak Pemoeda Kaum Betawi, Jong Islamieten Bond JIB dan Sekar Roekoen. Selanjutnya juga diberitakan bahwa kerapatan dikunjungi beratus-ratus orang, dimana bagi siapa yang menyaksikan sendiri akan berbesar hati karena pemoeda-pemoeda kita bukan baru mencita-citakan saja, tapi telah tegak berdiri dipusat persatuan dan kebangsaan . Dalam kesempatan inipun telah diperdengarkan untuk pertama kali kepada umum oleh Pemoeda lagu INDONESIA RAJA [3]. Dalam POETOESAN CONGRES PEMOEDA-PEMOEDI INDONESIA, tercatat bahwa Poetra dan Poetri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Poetra dan Poetri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Poetra dan Poetri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sebagai realisasi penyatuan ini, pada tanggal 31 Desember 1930 jam 12 malam, Jong Java, Perhimpunan Pemoeda Indonesia, Jong Celebes, Pemoeda Soematra awalnya bernama Jong Sumatranen Bond telah berfusi menjadi satu dan membentuk Perkoempoelan “INDONESIA MOEDA”. Para anggota panitia Kongres Pemuda ke II [4] terdiri dari pemuda-pemudi Indonesia yang dikemudian hari amat berperan dalam gerakan pemuda yang memperjuangkan kebangsaan dan kemerdekaan. Diantaranya terdapat nama, Soegondo Djojopoespito dari PPPI ketua, Djoko Marsaid dari Jong Java wakil ketua, Muhammad Yamin dari Jong Sumatranen Bond Sekretaris, Amir Sjarifudin dari Jong Sumatranen Bond bendahara, Djohan dari Jong Islamieten Bond. Kontjosoengkoeno dari Senduk dari Jong Celebes, dari Jong Ambon dan Rohyani dari Pemoeda Kaum Betawi. Panitia didukung tokoh-tokoh senior seperti Nazif, Mononutu, Dalam kongres ikut berbicara tokoh-tokoh besar kebangsaan lainnya seperti S. Mangoensarkoro, Ki Hadjar Dewantoro dan Djokosarwono . Hadir sebagai undangan sekitar 750 orang dimana terdapat nama-nama yang kemudian terkenal seperti Kartakusumah PNI Bandung, Abdulrachman Jakarta, Karto Soewirjo Sarekat Islam, Muh. Roem, Soewirjo, Sumanang, Masdani, Anwari, Tamzil, AK Gani, Kasman Singodimedjo, Saerun wartawan Keng Po, WR Supratman. Dari Volksraad yang hadir adalah Soerjono dan Soekawati dan dari pihak Pemerintah Hindia Belanda yang hadir adalah dan Van der Plas [5]. Jelas bahwa kongres pemuda ke II dimana diikrarkan Sumpah Pemuda bukan pekerjaan dalam sedikit waktu saja, dan terang juga bukan hasil usaha dari beberapa gelintir orang saja[6]. Hal ini merupakan perjuangan panjang sejak Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908. Bahkan ada sebuah peristiwa lainnya yaitu ketika tahun 1904 Dr A,Rivai lulus ujian dokter sebagai Nederland Arts di Utrecht Belanda, pupus sudahlah anggapan jelek bahwa bangsa Indonesia itu “Laksheid”. Kata ini amat sakit didengar karena berarti pemalas, tidak punya kemauan bekerja atau berbuat sesuatu. Setelah Indonesia muda terbentuk, berarti pemuda Indonesia memiliki organisasi kepemudaan nasional yang solid, kuat dan bercita-cita menuju kemerdekaan yang lebih pasti. Anggota IM terdiri dari semua pemuda seperti anak-anak SLP, SLA, sekolah khusus, kejuruan sederajat dan mahasiswa. Sejak tahun 1931 kongres demi kongres diadakan sehingga lebih menampakkan eksistensinya. Nyatanya memang IM tidak berafiliasi dengan partai politik. Sejarah kemudian membuktikan bahwa modal kejuangan diatas amat penting artinya pasca penjajahan Jepang 1942-1945, dimana api Revolusi Kemerdekaan mulai dinyalakan dengan kesadaran adanya kesatuan dan persatuan kebangsaan yang bermotifkan pantang untuk dijajah kembali oleh kekuatan asing apapun bentuknya. Proklamasi Kemerdekaan mengawali "Revolusi Pemoeda", dan berahir ketika penjajah terahir di Indonesia yaitu Imperium Belanda menyatakan pengakuannya pada Kemerdekaan Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 Desember 1949. Tidak sampai 1 tahun kemudian, RIS bubar dan Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk kembali pada tanggal 17 Agustus 1950. Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda". Quote ISI PERTAMA.“Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.” KEDOEA. “Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.” KETIGA. “Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.” Kongres Pemuda II Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia PPPI, sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB, Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, ketua PPI Soegondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis. Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan. Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia. Peserta Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Museum Di Gedung Sekretariat PPI di Jalan Kramat Raya 106, tempat diputuskannya rencana Kongres Pemuda Kedua saat ini dijadikan Museum Sumpah Pemuda. Sejarah Sumpah Pemuda – Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sendiri di antaranya nilai kegotongroyongan, patriotisme, musyawarah, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan, kekeluargaan, cinta damai, dan tanggung jawab. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai Sumpah Pemuda berikut ini A. Sejarah Sumpah Pemuda 27 – 28 Oktober 1928B. Stuktur Panitia Kongres Sumpah Pemuda 2 27 – 28 Oktober 1928C. Isi Teks Sumpah Pemudah 1928D. Makna Sumpah Pemuda1. Menyatukan Perjuangan Bangsa Indonesia2. Menekankan Kebanggaan akan Bahasa Indonesia3. Menjaga Keutuhan BangsaE. Tokoh-Tokoh Yang Terlibat dalam Kongres Pemuda II1. Muhammad Yamin2. S. Mangoensarkoro3. Theodora Athia Salim Dolly Salim4. Amir Syarifuddin5. Supratman6. Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo7. J. Leimena8. Soegondo Dojojopoepito9. Djoko MarsaidKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait A. Sejarah Sumpah Pemuda 27 – 28 Oktober 1928 Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI dan dihadiri oleh organisasi pemuda. Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Kongres ini dilaksanakan di tiga gedung serta tiga rapat yang berbeda untuk menghasilkan Sumpah Pemuda 1. Rapat Pertama Sabtu, 27 Oktober 1928 Rapat pertama ini diselenggarakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB, Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara kemudian dilanjutkan dengan uraian Mohammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang akan memperkuat persatuan Indonesia diantaranya sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. 2. Rapat kedua Minggu, 28 Oktober 1928 Rapat kedua diselenggarakan di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan bahasan utama seputer pendidikan. Kedua pembicaranya adalah Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, yang sependapat bahwa setiap anak harus mendapat pendidikan kebangsaan. Selain itu, setiap anak juga harus dididik secara demokratis dan ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dengan di rumah. 3. Rapat ketiga Minggu, 28 Oktober 1928 Rapat yang ketiga diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat yang kini diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Pada sesi ini Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak dapat dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini akan mendidik anak-anak agar lebih disiplin dan mandiri, keduanya adalah hal-hal yang dibutuhkan dalam hal perjuangan. Pada rapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia. Sebelum kongres ditutup, WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapat sambutan meriah. Satu hal yang menarik dari lagu ini, tidak banyak yang mengetahui bahwa lagu tersebut selama ini dinyanyikan hanya satu bait. WR Supratman menciptakan lagu tersebut dalam tiga bait stanza. Dari ketiganya, stanza pertama jauh lebih populer dan dihafal masyarakat Indonesia daripada kedua dan ketiga. Indonesia Raya kemudian diresmikan menjadi lagu kebangsaan yang menjadi identitas bangsa Indonesia. B. Stuktur Panitia Kongres Sumpah Pemuda 2 27 – 28 Oktober 1928 Kongres pemuda 2 diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden oleh sebuah panitia dengan susunan sebagai berikut Ketua Soegondo Djojopoespito PPPI Wakil Ketua Djoko Marsaid Jong Java Sekretaris Muhammad Yamin Jong Sumatranen Bond Bendahara Amir Sjarifuddin Jong Bataks Bond Pembantu I Djohan Mohammad Tjaja Jong Islamieten Bond Pembantu II R. Katja Soengkana Pemuda Indonesia Pembantu III R. C. L. Senduk Jong Celebes Pembantu IV Johannes Leimena Jong Ambon Pembantu V Rochjani Soe’oed Pemoeda Kaoem Betawi C. Isi Teks Sumpah Pemudah 1928 Isi Sumpah Pemuda hasil dari Kongres Pemuda 2 tanggal 28 Oktober gambar Berikut ini adalah isi dari Kongres Sumpah Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 Pertama Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. Bagi Grameds yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai sejarah Indonesia, buku Sejarah Indonesia Modern dapat menjadi pilihan yang tepat karena membahas perkembangan Indonesia mulai dari tahun 1200 hingga 2008 yang ditandai dengan tragedi Monas. Baca juga Fungsi Bendera Indonesia Sumpah Pemuda memiliki cerita sejarah dan tujuan yang sakral bagi bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan dari jajahan negara asing. Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda memiliki rasa nasionalisme yang tinggi berkat semangat perjuangan yang terkandung di dalamnya. Berikut makna sumpah pemuda 1. Menyatukan Perjuangan Bangsa Indonesia Lahirnya Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan anak muda. Kala itu, pemuda dan pemudi rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran moral bahkan harta benda demi menyatukan bangsa Indonesia. Tanpa Sumpah Pemuda dan perjuangan mereka Indonesia bisa saja tak mencapai kesatuan dan tak berhasil melawan penjajah. Karenanya amalkan Semangat juang dan lanjutkan energi positif mereka pada generasi kini dan seterusnya dalam mengambil langkah Apapun demi kemajuan dan kebersatuan bangsa Indonesia. 2. Menekankan Kebanggaan akan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa. Masyarakat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar UUD 1945 pasal 36. Kebanggaan akan bahasa Indonesia perlu ditekankan. Terlebih saat ini bahasa Indonesia mulai tergeser karena modifikasi bahasa. Padahal, tanpa pemahaman berbahasa yang baik, mengungkapkan isi dan ide akan sulit. Hal ini juga berpengaruh pada intelegensi dan rasa nasionalisme. 3. Menjaga Keutuhan Bangsa Menjaga keutuhan bangsa merupakan hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. Di era sekarang, makna Sumpah Pemuda harus ditanamkan melalui pelajaran Sejarah di sekolah. Hal ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda. Perkembangan teknologi saat ini cukup berpengaruh pada cara berpikir generasi muda. Teknologi seharusnya digunakan secara bijak agar generasi muda dapat lebih peduli dan paham akan kondisi negaranya. Temukan pula berbagai peristiwa besar yang selalu dikenang oleh manusia baik di Indonesia dan juga dunia melalui buku Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia di bawah ini. Baca juga Konsep Wawasan Nusantara E. Tokoh-Tokoh Yang Terlibat dalam Kongres Pemuda II Sekaligus mempelajari soal sejarah sumpah pemuda, tahukah kamu siapa saja orang-orang atau tokoh penting yang turut andil di balik peristiwa kongres pemuda serta pembentukan ikrar sumpah pemuda. Berikut adalah tokoh penting sumpah pemuda 1. Muhammad Yamin M Yamin lahir pada tahun 1903 di Minangkabau yang terkenal sebagai penyair puisi gaya modern di Indonesia. Ia tergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond dan menyusun ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan pada Kongres Pemuda II. Dalam ikrar tersebut, ia menetapkan Bahasa Indonesia, yang berasal dari Bahasa Melayu, sebagai bahasa nasional Indonesia. Melalui organisasi Indonesia Muda, Yamin mendesak supaya Bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat persatuan. Kemudian setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi serta bahasa utama dalam kesusastraan Indonesia. 2. S. Mangoensarkoro S. Mangoensarkoro atau nama lengkapnya Sarmidi Mangoensarkoro merupakan tokoh penting sumpah pemuda yang lahir di tahun 1904. Sarmidi merupakan aktivis pendidikan, dimana saat kongres pemuda I dan II berlangsung, Sarmidi lebih banyak berbicara soal pendidikan untuk rakyat Indonesia. Bahkan berkat konsentrasinya dalam bidang pendidikan yang begitu kuat tersebut, pada tahun 1949 sampai 1950 Sarmidi dipercaya menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia. 3. Theodora Athia Salim Dolly Salim Theodora Athia Salim atau biasa disebut dengan Dolly Salim juga merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda. Putri dari Agus Salim inilah yang melantunkan lagu Indonesia Raya melalui biolanya meskipun ia bukanlah anggota Kongres. Selain itu, Dolly Salim juga berinisiatif untuk melantunkan lirik lagu Indonesia Raya meskipun Kongres Pemuda dijaga oleh polisi Belanda dan melarang kata merdeka’. Lirik merdeka’ dalam lagu tersebut kemudian diganti dengan mulia’ oleh Dolly Salim agar tidak memicu pembubaran dan penangkapan tokoh lainnya. 4. Amir Syarifuddin Amir Syarifuddin Harahap merupakan wakil ketua dari Jong Batak Bond. Amir merupakan salah satu aktivis yang sangat anti Jepang, Ia berkontribusi dalam ide-ide brilian saat terjadinya perumusan sumpah pemuda. 5. Supratman Supratman tidak hanya dikenal sebagai seorang wartawan, pengarang, dan pencipta lagu Indonesia Raya, W. R. Supratman juga menjadi tokoh penting dalam peristiwa sumpah pemuda. Pada penutupan kongres pemuda II, W. R. Supratman menunjukkan sebuah lagu instrumental tanpa teks dengan alat musik biola yang menjadi lagu kemerdekaan Indonesia yaitu Indonesia Raya. 6. Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo Soenario Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo berperan sebagai seorang penasehat panitia dalam merumuskan sumpah pemuda dan pembicaranya. Sunario juga merupakan salah satu tokoh yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Kongres Pemuda II. Ketika Manifesto Politik itu dicetuskan, ia menjadi Pengurus Perhimpunan Indonesia bersama Hatta di mana Soenario menjadi Sekretaris II sementara Hatta menjadi bendahara I. Akhir Desember 1925, ia meraih gelar Meester in de Rechten kemudian pulang ke Indonesia. Aktif sebagai pengacara, ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda. Ia menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Dalam kongres tersebut, Sunario menjadi pembicara dengan makalah “Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia”. 7. J. Leimena J. Leimena merupakan anggota panitia kongres pemuda II yang lahir pada tahun 1905 di Ambon Maluku dan merupakan mahasiswa aktivis dan ketua dari organisasi pemuda Jong Ambon dan sebagai panitia Kongres Pemuda Pertama dan Kedua. 8. Soegondo Dojojopoepito Soegondo Djojopoespito Pahlawan nasional kelahiran Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari 1905 tersebut dipilih langsung oleh Mohammad Hatta sebagai ketua Persatuan Pemuda Indonesia di Belanda. Tokoh yang satu ini merupakan salah satu pemuda yang aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu PPI. Bersama dengan Mohammad Yamin dan para pemuda lainnya, Soegondo Djojopoespito berhasil menciptakan ikrar Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia yang sekarang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. 9. Djoko Marsaid Djoko Marsaid merupakan tokoh penting Sumpah Pemuda yang menjabat menjadi wakil ketua. Tokoh yang satu ini merupakan ketua dari Jong Java sebelum akhirnya menjabat sebagai wakil ketua mendampingi Soegondo Djojopoespito. Tidak banyak yang diketahui dari Djoko Marsaid, namun perannya sebagai wakil ketua tetap menyumbang kontribusi besar bagi kelahiran Sumpah Pemuda dan tidak boleh kamu lupakan. Demikian beberapa penjelasan mengenai Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada pemuda dan pemudi Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa saat ini, tentunya kita juga harus tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Baca juga artikel terkait dengan “Sejarah Sumpah Pemuda” Kategori Ilmu Ekonomi Buku Ekonomi Buku Soekarno Buku Sosiologi Buku Geografi Buku Ideologi Pancasila Buku Sejarah Indonesia Materi Terkait Pengertian Sejarah Daftar Pahlawan Revolusi Daftar Pahlawan Nasional Indonesia Organisasi Pergerakan Nasional Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI Sejarah Teks Proklamasi Sejarah Pertempuran Surabaya Sejarah Sumpah Pemuda Tujuan PPKI dibentuk Hasil Sidang PPKI Pertama Proses Penyusunan Teks Proklamasi Jika Anda ingin menggali lebih tentang Sejarah Sumpah Pemuda secara lebih komprehensif, miliki segera buku di 1. Pendidikan Pancasila Beli Sekarang 2. Falsafah Pancasila Epistemologi Keislaman Kebangsaan Beli Sekarang 3. Pancasila Rumah Bersama Beli Sekarang ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Uploaded byDesy Isrania 50% found this document useful 10 votes19K views3 pagesDescriptionKarangan cerpen pertamaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsRTF, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document50% found this document useful 10 votes19K views3 pagesCERPEN Semangat Nino Di Hari Sumpah PemudaUploaded byDesy Isrania DescriptionKarangan cerpen pertamaFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Peristiwa Sumpah Pemuda merupakan salah satu sejarah kemerdekaan Indonesia yang pastinya sudah tidak asing lagi bagi seluruh warga negara Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak sekali nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, dalam kesempatan kali ini akan dibahas mengenai contoh Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalamnya. Apa saja contoh tersebut? mari simak ulasan berikut Sumpah PemudaSebelum mengenal apa saja contoh Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari perlu dipahami terlebih dahulu nilai-nilai atau makna Sumpah Pemuda itu sendiri. Sehingga nantinya dapat diaplikasikan pada contoh kehidupan sehari-hari dengan lebih jelas lagi. Lalu apa sebenarnya makna dari Sumpah Pemuda? Berikut Pemuda merupakan suatu tonggak semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia yang dikobarkan oleh para seluruh pemuda Indonesia pada masa penjajahan. Sumpah Pemuda sendiri terlahir melalui Kongres Pemuda yang dilakukan dua kali dan diprakarsai oleh PPPI atau Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia. Kongres Pemuda I sendiri berlangsung pada 30 April hingga 2 Mei 1926, sedangkan Kongres Pemuda II berlangsung selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928. Dimana ikrar Sumpah Pemuda dihasilkan pada Kongres Pemuda II yang awalnya ditulis oleh Moehammad Yamin sebagai salah satu tokoh penting dalam tokoh Kongres Pemuda I dan II. Setelah ikrar Sumpah Pemuda ditulis di secarik kertas, kemudian ditanda tangani oleh Soegondo yang kemudian diedarkan untuk di tanda tangani oleh anggota yang lainnya sebagai suatu tanda Pemuda II tersebutlah yang menjadi catatan penting dalam sejarah Indonesia karena melahirkan ikrar Sumpah Pemuda yang menambah dalam makna Kemerdekaan Indonesia, karena terdapat semangat juang yang tinggi dari seluruh pemuda Indonesia dalam menghadapi penjajah. Makna yang terkandung dalam Sumpah Pemuda sendiri sangat mendalam karena juga berisikan cita-cita seluruh pemuda Indonesia pada saat itu untuk menciptakan satu kesatuan bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Ada pun beberapa makna dari Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut Mengajarkan untuk menghargai perjuangan bangsa IndonesiaSumpah Pemuda memang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia atau juga merupakan salah satu titik awal dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Menjadi suatu titik awal pastinya Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai yang tidak tergantikan didalamnya, salah satunya adalah perasaan menghargai dan mencintai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda mengajar para generasi baru untuk selalu menghargai perjuangan bangsa Indonesia. Menghargai bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan memberikan dukungan moral, tidak melupakan sejarah, selalu mengamalkan nilai-nilai sejarah perjuangan Indonesia, dan lain untuk mencintai dan menghormati bangsa IndonesiaPara pemuda yang berjuang bersama demi kemerdekaan bangsa Indonesia pasti juga didasarkan atas rasa cinta dan hormat mereka terhadap bangsa Indonesia. Dengan rasa cinta dan hormat tersebut mereka bertumpah darah demi mencapai cita-cita bangsa, yaitu kemerdekaan Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia. Sikap ini pula yang wajib di tiru oleh para generasi muda saat ini, dimana harus selalu mencintai dan menghormati bangsa. Termasuk pula menjaga eksistensi dan kedaulatan bangsa Indonesia di tingkat untuk menjunjung tinggi nilai persatuanDari peristiwa Sumpah Pemuda juga dapat dipahami adanya nilai persatuan didalamnya, dimana para pemuda pada saat itu berfikir bahwa berjuang sendiri-sendiri dalam tingkat daerah tidak akan menghasilkan apa-apa. Oleh sebab itu, mereka berusaha bersatu menjadi satu bangsa Indonesia dan berjuang bersama-sama demi kemerdekaan begitu kekuatan mereka akan menjadi lebih kuat, karena dapat bekerja sama, saling menghormati satu sama lain, membantu satu sama lain, dan lain sebagainya. Makna ini pula yang wajib ditiru, dengan bersatu sebagai bangsa Indonesia maka bangsa Indonesia akan selalu kokoh berdiri pada tingkah dunia. Walaupun banyak latar belakang yang berbeda tetapi kita memiliki satu asas Bhinneka Tunggal Ika yang sama, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu beberapa makna Sumpah Pemuda yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi penerus bangsa seperti para pemuda Indonesia pada masa sekarang. Kemudian apa saja contoh Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari? mari simak ulasan Sumpah PemudaMakna dan nilai-nilai dari Sumpah pemuda seperti yang telah disebutkan diatas dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun pada lingkungan masyarakat. Beberapa diantaranya sepertiLingkungan KeluargaLingkungan keluarga merupakan awal dari perkembangan dan pertumbuhan seseorang, oleh sebab itu lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat dominan dalam penerapan nilai-nilai sejarah seperti nilai-nilai Sumpah Pemuda. Beberapa contohnya sepertiSelalu menjaga sikap saling menghormati dan saling mendukung antar anggota sikap saling tolong-menolong sesama anggota keluarga, artinya jika terdapat salah satu anggota yang membutuhkan bantuan keluarga sebagai lingkungan terdekat harusnya bisa menolong satu sama menghargai pendapat yang dimiliki masing-masing anggota mencintai dan menyayangi sesama anggota keluarga, hal ini sama dengan seperti mencintai bangsa Indonesia karena seluruh anggota bangsa Indonesia juga merupakan bagian atau satu keluarga hanya tolong menolong saat ada masalah saja, tetapi bergotong royong atau tolong menolong dalam hal lain seperti menjaga kebersihan lingkungan keluarga, mengerjakan pekerjaan rumah juga perlu dilakukan secara kerukunan keluarga, hal ini juga penting sesuai dengan makna dari Sumpah Pemuda bahwa menjaga kerukunan dan perpecahan juga merupakan poin penting dalam perjuangan nama baik keluarga juga sesuai dengan nilai dalam Sumpah Pemuda, dimana para pemuda pada saat itu ingin mencapai kemerdekaan Indonesia dan menjaga keutuhan serta nama baik bangsa SekolahTidak hanya di lingkungan keluarga saya, nilai-nilai atau makna dari Sumpah Pemuda juga banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan sekolah. Dimana lingkungan sekolah merupakan rumah kedua bagi seluruh orang dalam masa perkembangan dan pertumbuhannya. Selain itu, didalam lingkungan sekolah pula seseorang akan menemui banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga menerapkan nilai-nilai dari Sumpah Pemuda di lingkungan sekolah juga penting. Beberapa contoh Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah diantaranya sebagai berikutTidak membeda-bedakan teman karena memang dilingkungan sekolah pasti setiap orang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, namun sebagai bangsa Indonesia yang satu dan memiliki nilai penting seperti dalam Sumpah Pemuda maka kita diajarkan untuk tidak membeda-bedakan upacara bendera yang diadakan secara rutin dengan tertib juga merupakan contoh Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, dimana berarti kita menghormati bangsa Indonesia serta sejarah perjuang peraturan sekolah juga dapat mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dapat mengarah pada suatu konflik atau masalah, dimana dalam Sumpah Pemuda justru diajarkan untuk tidak menciptakan konflik karena harus berdasar pada satu nilai membantu satu sama lain juga merupakan nilai Sumpah Pemuda, dimana di lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan membantu teman yang tidak mengerti pelajaran dikelas, membantu dan bekerja sama dalam membersihkan lingkungan sekolah, membantu guru maupun teman yang membutuhkan bantuan, dan lain secara giat dan tekun juga sesuai dengan nilai pantang menyerah pada Sumpah Pemuda demi mencapai cita-cita yang diinginkan, seperti para pemuda saat itu yang ingin mencapai cita-cita sebagai satu bangsa Indonesia yang MasyarakatTidak jauh berbeda dari contoh Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah, di lingkungan masyarakat juga penting untuk menerapkan nilai-nilai tersebut. Beberapa contohnya sepertiBekerja bakti secara bersama-sama dalam menjaga lingkungan masyarakat yang bersih, aman, dan juga nyaman bagi seluruh warga masyarakat yang berada atau tinggal kerjasama sesama anggota masyarakat untuk mencapai suatu tujuan yang sama, seperti melakukan pembangunan desa, meningkatkan fasilitas desa, dan lain dan menghormati satu sama lain sebagai anggota masyarakat yang sama walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu bagian lingkungan masyarakat yang sama, dengan begitu juga dapat mencegah munculnya faktor penyebab konflik kegiatan-kegiatan dalam lingkungan masyarakat yang telah diagendakan, dengan berpartisipasi didalamnya juga mengandung arti nilai persatuan yang penting untuk menolong satu sama lain, artinya jika ada anggota masyarakat yang memang membutuhkan bantuan maka sudah menjadi hal yang wajib untuk dilakukan oleh anggota masyarakat lainnya untuk menolong selain dari lingkungan beberapa contoh Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, dimana sebenarnya masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya. Hal ini disebabkan karena nilai-nilai Sumpah Pemuda memang secara langsung maupun tidak langsung dan sadar maupun tidak sadar selalu diterapkan dalam menjalankan kehidupan lagi pada dasarnya semua orang adalah makhluk sosial yang sama yang akan saling membutuhkan satu sama lain, dan untuk mempertahankan hidupnya pun mereka perlu menerapkan nilai-nilai kehidupan seperti nilai-nilai sejarah yang penting. Demikian penjelasan mengenai contoh Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan menyadarkan para generasi muda untuk tidak melupakan nilai-nilai sejarah seperti Sumpah Pemuda ini. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bergabung dalam sebuah komunitas memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Namun, bagi mereka yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan cinta petualangan, Arah Pemuda Indonesia API menawarkan kombinasi yang bukan sekadar komunitas, melainkan sebuah lembaga pengabdian yang mempertemukan jiwa sosial di seluruh negeri. Dalam setiap program yang mereka lakukan, API menginspirasi perubahan positif dalam pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. Bergabung dalam API berarti menemukan keseimbangan antara memberikan kontribusi sosial yang bermakna dan merasakan sensasi petualangan yang memompa adrenalin. Sebagai anggota API, kamu akan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Di samping itu, kamu juga akan menjelajahi tempat-tempat yang jarang dijamah, memperoleh pengalaman mendalam tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia melalui perjalanan dan ekspedisi seru. Tak dapat dipungkiri bahwa bergabung dalam sebuah komunitas, baik itu dalam hobi, profesi, atau aspek sosial lainnya, memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan kita. Di dalam komunitas, kita dapat membentuk ikatan erat dengan sesama anggota, memperluas jaringan sosial, dan bahkan belajar hal-hal baru yang mungkin tak akan kita temui dalam rutinitas sehari-hari. Jadi, jika kamu mencari pengalaman yang memadukan jiwa sosial, petualangan, dan pengabdian, maka API adalah komunitas yang tepat untukmu. Ada satu program yang tidak boleh kamu lewatkan jika kamu memiliki semangat petualangan dan ingin merasakan keindahan Papua yang luar biasa. Program yang saya maksud adalah Ekspedisi Sapa Papua 4, sebuah program yang didedikasikan oleh API untuk mengajakmu menjelajahi dan memberi pengaruh positif di Kampung Friwen, Waigeo Selatan, Raja Ampat, Papua Barat Daya. Program ini akan berlangsung pada tanggal 24-30 Oktober 2023, menjelang peringatan Sumpah Pemuda. Kabar baiknya, API menawarkan kesempatan emas bagi kamu yang ingin berpartisipasi dalam Ekspedisi Sapa Papua 4. API akan menyediakan biaya penuh untuk perjalananmu ke Kampung Friwen, Waigeo Selatan, Raja Ampat. Kamu dapat berangkat secara gratis dan sepenuhnya ditanggung oleh API. Selain itu, manfaat lain yang tidak kalah menarik adalah kamu akan memperoleh beasiswa pendidikan setelah menyelesaikan program pengabdian. API percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dalam masyarakat. Oleh karena itu, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, API memberikan kesempatan kepada peserta program untuk mendapatkan beasiswa pendidikan yang akan membantu mewujudkan impian dan cita-cita mereka. 1 2 3 4 Lihat Hobby Selengkapnya

cerpen tentang sumpah pemuda dalam kehidupan sehari hari